Enam Wakil Indonesia dalam PPAN 2014
Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) akan dilaksanakan selama enam bulan mulai Oktober 2014 hingga Maret 2015. Rifan Bachtiar yang berasal dari Pemalang berkesempatan menjadi wakil Indonesia untuk Kanada.

PPAN tahun ini akan menempatkan para pemuda pilihan dari Indonesia di lima negara. Kelima negara tersebut antara lain adalah Kanada, Australia, Korea Selatan, Malaysia dan Jepang.

Tujuan dari program ini selain untuk membangun tali persahabatan antar negara juga untuk membangkitkan kepedulian pemuda tentang cross cultural understanding, kerjasama multilateral, dan juga pentingnya membangun perdamaian global.

Peserta dari Indonesia adalah pemuda yang terpilih untuk mewakili provinsi masing-masing. Untuk menjadi wakil dari suatu provinsi kandidat harus melalui berbagai macam seleksi  yang cukup panjang meliputi seleksi berkas, tes wawasan nasional dan international, bahasa Inggris, pengetahuan umum, kesiapan diri, kontribusi sosial, kemampuan adaptasi, dan ketrampilan seni. Para juri merupakan ahli dalam bidangnya masing-masing yang berasal baik dari institusi pemerintah maupun pendidikan. Seleksi yang panjang dan ketat dilengkapi dengan dewan juri yang kompeten dimaksudkan agar peserta yang terpilih nantinya mampu menjadi representasi Jawa Tengah dan Indonesia sebagai duta muda.

Jadwal kegiatan yang akan dilalui peserta terpilih terbagi menjadi tiga fase yaitu fase sebelum keberangkatan (Pre-departure phase), fase program, dan fase setelah program. Selama fase sebelum keberangkatan para peserta akan ditraining di ibukota masing-masing provinsi dan Jakarta. Selama program peserta akan menjalani beberapa kegiatan berbasis budaya, sosial, dan pendidikan. Setelah kembali peserta diharapkan membuat proyek atau kegiatan yang bersifat pengabdian untuk masyarakat.

Adapun pemuda yang menjadi wakil Indonesi berserta negara tujuan pertukarannya antara lain : Rifan Bachtiar dari Kabupaten Pemalang (Kanada), Zakia Syifa dari Kabupaten Kebumen (Kanada), F. Fidzariyan dari Solo (Korea Selatan),  Hanni Annisatu S dari Kabupaten Rembang (Australia), Ridha Swasti H dari Semarang (Malaysia) dan Anindya Kusum dari Semarang (Jepang). (Massol)