KABARPEMALANG.ID – Datangnya bulan suci Ramadhan identik dengan terbukanya
peluang mendapatkan rejeki halal dari berjualan buah Timun Suri. Sebab, buah
yang di Pemalang biasa dinamai Barteh merupakan buah yang dominan menjadi bahan
pembuatan Es Buah untuk dinikmati sebelum buka puasa. Sehingga banyak dicari
pembeli.
Karenanya setiap datang
bulan Ramadhan banyak warga yang menjajakannya di pinggir jalan. Seperti halnya
dengan Mak Tarwiyah (50), yang menjual Barteh di pinggir Jalan DI Panjaitan,
tepatnya di dusun Pesapen Desa Saradan Kecamatan Pemalang.
Ketika ditemui Sabtu 19
Mei, Berjualan Timun Suri bagi Mak Tarwiyahdan penjual lainnya rata-rata telah dijalani sejak lama
sehingga terkesan sudah mentradisi. Para penjual berharap mendapatkan upah
payah berupa keuntungan dari hasil penjualan. Yang meski jumlahnya tidak
seberapa banyak tetapi lumayan untuk menunjang kebutuhan keluarga.
“Setiap hari ya dapat
untung, sedikit tapi lumayan buat tambaha kebutuhan dapur,” tutur nenek 6 cucu
yang tinggal di lingkungan RT 05 RW 01 Dusun Pesapen Desa Saradan.
Buah Barteh dagangannya itu
diperoleh dengan cara kulakan di Dusun Caur Desa Tambakreja, yang memang
merupakan sentra pemudidayaan Timun Suri. Buah tersebut dibeli dengan harga
antara Rp 2.000,- hingga Rp. 3.000,- per Kg. Penjualannya biasa dalam satuan
bukan berdasar ukuran beratnya. Satu buah berukuran berat satu setengah Kg
biasa dijual dengan harga mulai Rp. 7.000,- Sedangkan untuk yang berukuran
kecil dengan berat sekitar 1 Kg dipatok harga jual mulai Rp. 4.500,- hingga Rp.
6.500,-.
Mak Tarwiyah dan para
penjual Timun Suri lainnya mengakui meski keuntungan yang diperoleh tidak
seberapa besar namun sangat mereka syukuri. Karena setidaknya bisa meringankan
biaya hidup sehari-hari sambil menunggu datangnya Idul Fitri. (Ruslan Nolowijoyo).