KABARPEMALANG.ID – Setidaknya ada 25 orang pelukis mural yang rata-rata masih
berusia muda turut terlibat dalam sebuah ‘Aksi Mural Serentak’ dalam event
peduli lingkungan bertajuk Festival Kali Srengseng dengan tema Sayangi Sungai
Kita, Minggu 13 Mei 2018.
Para pelukis diberi
keleluasaan memilih lokasi untuk menuangkan kreasi seninya pada media tembok
dinding sungai maupun tembok pagar yang telah dipersiapkan panitia pelaksana.
Kegiatan yang digelar di
tempat terbuka sekilas terlihat menarik. Para pelukis lebih memilih media yang
berada pada posisi mudah dijangkau seperti halnya tembok pagar sungai.
Sementara hanya satu dua pelukis yang berani menyajikan kreasi seninya pada
media tembok sisi dalam sungai yang memiliki tingkat kesulitan relatif tinggi
lantaran pelukis harus berdiri atau duduk diatas para-para bambu diatas air
sungai yang keruh dan kotor. Namun dengan kondisi seperti itulah suasana
festival menjadi meriah penuh greget.
Aksi yang digelar Dinas
Pekerjaan Umum & Penataan Ruang (DPU & PR) bekerja bareng dengan Dewan
Kesenian Pemalang (DKP) didukung Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Komunitas
Pecinta Sungai serta warga peduli lingkungan itu mendapat respon antusias para
pengguna jalan dan masyarakat sekitar lokasi ‘Brug Giyanti’ Jembatan Kali
Srengseng di ruas Jalan A Yani.
Digelarnya kegiatan yang
cukup menarik perhatian publik menurut Kepala Bidang Pengendalian dan
Konservasi Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Raharjo, SIP, MAP, merupakan
salah satu upaya mengedukasi masyarakat melalui kegiatan seni.
“Dengan seni itulah sesuatu
akan menjadi indah, dengan keindahan akan tercipta lingkungan sungai yang
bersih dan menjadi pusat perhatian,” kata Raharjo sambil menyampaikan
apresiasinya terhadap program yang mendukung Adipura sekaligus sesuai visi misi
Bupati Pemalang.
Terkait kegiatan yang
dilaksanakannya, Ketua DKP Andi Rustono mengatakan penyelenggaraan aksi mural
serentak menyasar pada lima titik lokasi yang akan dilaksanakan setiap pekan.
Diawali Kali Srengseng, Minggu 13 Mei, berlanjut Kali Bacin Mulyoharjo pada
Minggu 20 Mei dan seterusnya Kali Gempol dan lokasi di Comal.
Menurut dia, aksi mural
merupakan satu bentuk kegiatan yang diwujudkan dari keprihatinan dan kepedulian
lingkungan. Sangat disayangkan pihak DPU-PR selaku pemrakarsa kegiatan tidak
muncul di lokasi. Selain pengurus DKP dan Komunitas Pecinta Sungai, kegiatan
dihadiri pejabat dari DLH, Lurah Kebondalem Wagimin dan Lurah Mulyoharjo,
Kasmuri.(Ruslan Nolowijoyo).