Karyono di lahan budidaya Jahe Merah |
Budidaya Jahe Merah yang dikembangkan Karyono bersama warga menggunakan polybag. Selain perawatannya yang mudah, pembudidayaan ini juga bisa menggunakan ruang-ruang tertentu seperti halaman rumah atau sudut-sudut halaman yang kosong.
Jangka waktu dari pembibitan hingga panen memang cukup lama antara 8-10 bulan. Untuk menyiasatinya, dilakukan penanaman bergilir sehingga panen bisa dilakukan setiap satu bulan sekali.
Pak Karyono membeli hasil panen dari petani dengan harga tinggi. Tujuannya untuk melindungi petani dan menjaga semangat mereka dalam membudidayakan jahe merah.
Dari hasil panen tersebut Jahe Merah diolah menjadi serbuk minuman instan. Untuk membuatnya dibutuhkan pemrosesan pemanasan 200 derajat. Bahan campurannya berupa rempah-rempah dan gula pasir. Jahe Merah seduh dibungkus dalam wadah plastik sachet dengan takaran untuk minuman satu gelas yang kemudian dimasukkan dalam kotak dengan kapasitas 12 sachet. Satu kotak tersebut dijual dengan harga Rp 17.000. Jahe Merah instan ini bisa bertahan selama satu tahun.
Tidak hanya dipasarkan di pasar lokal, jahe merah ini sudah dipasarkan di beberapa kota seperti Jakarta, Yogyakarta dan Malang.
Semangat untuk berkarya dan memberi manfaat bagi banyak orang merupakan salah satu motivasi Karyono bersama warga membudidayakan Jahe Merah ini. Selain itu, Karyono juga ingin mengajak warga untuk menikmati minuman jahe yang kaya akan manfaat yang tentunya juga sehat.
0 Komentar
Silahkan meninggalkan pesan di bagian komentar. thanks