KABARPEMALANG.COM - Jajaran kesehatan di Kabupaten Pemalang terus berupaya memerangi penyakit kanker leher rahim dan kanker payudara yang menyasar kaum perempuan.
Upaya penanganan kedua penyakit kanker tersebut terungkap dalam sebuah pertemuan yang digelar Bidang Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pemalang, di aula setempat Selasa 21 Februari.
Pertemuan bertajuk ‘Rapat Persiapan Deteksi Dini Kanker Lehar Rahim Dan Introduksi Vaksin MR’ yang juga digelar dalam rangka Peringatan Hari Kartini tersebut melibatkan sejumlah nara sumber baik dari Dinkes Pemalang maupun BPJS.
Diantaranya H Mamid, Kabid P2P Dinkes, Slamet Budiono, SKM, MKes dan Noerwida, SKM dari BPJS. Hadir dalam acara para Kepala Puskesmas dan Petugas Provider Ivatest.
Slamet Budiono melalui materi yang disampaikan menyebutkan kanker leher rahim dan payudara merupakan kanker tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data Badan Registrasi Kanker Ikatan Ahli Patologi Indonesia (IAPI) tahun 1999, urutan 1 kanker leher rahim mencapai 17,2 persen. Sedangkan urutan ke 2 kanker payudara (12,2 persen).
Namun demikian menurut SIRS 2010, lengkap dia, urutan 1 kanker payudara (28,7 persen) dan kanker lehar rahim 12,8 persen. Sedangkan berdasarkan data Globocan Iternational Agency For Research Cancer (IARC) & WHO 2002, Estimasi insidens kanker di Indonesia: urutan 1 Kanker payudara (26/100.000 perempuan) dan urutan 2: Kanker leher rahim (16/100.000 perempuan.
“Tujuan pengendalian kanker adalah menurunkan angka kematian dan meningkatkan kualitas hidup penderita kanker,” jelasnya seraya menambahkan bahwa perilaku CERDIK penting untuk meningkatkan kualitas hidup.
Cek kesehatan secara berkala (C), Enyahkan asap rokok (E), Rajin aktifitas fisik (R), Diet sehat dengan kalori seimbang (D), Istirahat yang cukup (I) dan Kendalikan stress (K).
Berkaitan dengan pertemuan yang diselenggarakan, Kabid P2P H Mamid menyampaikan, di Pemalang telah memiliki tenaga terlatih IVA dan Sadanis di 20 Puskesmas terdiri dari 20 orang diokter dan 20 orang bidan.
Menurut H Mamid, dari data hasil deteksi dini kanker leher rahim dengan metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) dan kanker payudara dengan Clinical Breast Examination (CBE) di 22 Puskesmas yang ada di Pemalang terdapat 528 penderita atau 0,29 % dari 18.465 perempuan usia 30 – 50 tahun yang menjadi target. Dari jumlah tersebut terdapat 60 orang atau 11,36 % IVA positif.
H Mamid menambahkan, upaya yang telah dilakukan masih terkendala keterbatasan sarana dan prasarana yang relevan untuk pencegahan kanker. Yakni alat krioterapi (Cryotherapy) bagi penderita kanker yang telah terdeteksi dengan IVA.
“Sementara ini pasien kita dirujuk ke Puskesmas Wiradesa Pekalongan yang sudah memiliki alat krioterapi. Sedangkan kita sangat butuh karena memang belum punya baik untuk rumah sakit maupun semua Puskesmas yang ada,” jelasnya memungkasi. (Ruslan Nolowijoyo).
0 Komentar
Silahkan meninggalkan pesan di bagian komentar. thanks