Suroso, SPd |
KABAR
PEMALANG – Patah
tulang kerap kali menimbulkan patah semangat bagi si penderita. Namun
keputusasaan pun berangsur luruh ketika si penderita atau pasien berada di hadapan
Pak Suroso (56) yang membuka praktek pengobatan tradisional di rumahnya Jalan
Barema No. 40 RT 02 RW 08Desa Banyumudal Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang.
Ya, dalam
memberikan pertolongan kepada pasiennya, sarjana geografi yang bertugas sebagai
Pengawas Pendidikan UPPK Moga itu senantiasa diwarnai keramahan serta ungkapan-ungkapan
bernuansa humor.
Dengan kesantunan
dan keramahannya itulah pasien seakan diajak sejenak melupakan rasa sakit serta
kekhawatiran akan terjadinya kemungkinan efek tidak diinginkan dari tulang yang
disembuhkan di kemudian hari.
Di kliniknya yang diberi
nama ’Traditional Treatment Sarasing Raga Jati’setiap harinya puluhan pasien
berdatangan dari berbagai daerah. Mereka adalah pasien umum dengan berbagai
keluhan penyakit. Sedangkan untuk pasien patah tulang, Pak Suroso yang mulai
tertarik pada bidang kesehatan dan mempelajari ilmu fisiotherapy sejak masih
remaja itu setidaknya ada 400 hingga 600 orang pasien yang ditanganinya.
Begitulah adanya,
suami dari Ninik Widayati, SPd, MSi, yang bekerja sebagai guru dan bertugas
menjadi Kepala SMPN 3 Moga, tak pernah merasakan letih lelah meski setiap hari
puluhan orang membutuhkan keahliannya.
Dalam menangani
patah tulang, tidak sedikit pasien yang datang sudah pernah berobat ke rumah
sakit. Namun kebanyakan pasien sengaja datang minta pertolongan sebelum ke
rumah sakit. “Silakan saja kalau berkenan saya tangani,” kata ayah 5 anak dan
kakek seorang cucu itu dengan nada datar ketika ditemui di ruang prakteknya
pekan lalu.
Yang unik dari
penanganan patah tulang, dia menggunakan spalk untuk memprotek tulang yang patah
dengan kardus, bukan dengan gibsum layaknya digunakan di rumah sakit.
“Karena tekniknya
yang praktis belum ada, sehingga saya kreasikan sendiri,” jelasnya.
Memang diakuinya,
dalam menangani pasien terutama patah tulang, dirinya memanfaatkan piranti
pendukung hasil kreasi sendiiri. Selain kardus sebagai pengganti spalk, Pak
Suroso juga mengkreasi ramuan tradisional untuk pasiennya yang terbuat dari
kunyit, temu lawak dan daun sirih. (Ruslan
Nolowijoyo/Bersambung)
0 Komentar
Silahkan meninggalkan pesan di bagian komentar. thanks