Nuradi, SIP

KABAR PEMALANG – Menghadapi peringatan Kemerdekaan RI ke 71 kesibukan terlihat hingga pelosok pedesaan. Kegiatan melibatkan semua unsur warga termasuk lingkungan RT/RW, organisasi remaja seperti Karang Taruna, Ibu-ibu PKK, saling bahu membahu memasang bendera, umbul-umbul dan ubarampe hiasan lainnya.

Kesibukan berbenah diri juga dilakukan warga Pasar Pagi yang meliputi lebih 2 ribu pedagang dan karyawan pasar. Dalam bentuk kerja bakti, kegiatan resik-resik dimulai Sabtu sore 6 Agustus dengan prioritas utama pembersihan saluran air atau drainase.

Kerja bakti dikomendani langsung kepala pasar. Ratusan meter saluran air dan got yang mampet dikuras. Sampah tebal yang menyumbat pun dila disingkirkan jauh.

“Kami mulai kerja bakti sore ini dengan prioritas pembersihan saluran air,” jelas Nuradi, SIP, Kepala Pasar Pagi Pemalang kepada kabarpemalang.com, Sabtu siang 6 Agustus.

Dikatakan, untuk membersihakan areal pasar yang mencapai 10 ribu meter persegi membutuhkan waktu dan tenaga yang relatif besar. Untuk itu pihaknya mengerahkan semua personil agar upaya resik-resik rampung sebelum hari peringatan tiba (Tanggal 17 Agustus – Red).

Pengurasan saluran air diberinya prioritas lantaran keberadaannya sudah sangat memprihatinkan, mampet serta menimbulkan bau kurang sedap. Saluran air yang dimaksud meliputi yang berada diluar bangunan pasar serta yang ada di dalam pasar. Jika dihitung panjangnya mencapai ratusan meter.

Menurut Nuradi, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, peringatan dimeriahkan aneka lomba yang digelar oleh Paguyuban Pedagang. Biasanya kegiatan lomba dimulai setelah areal pasar terutama halaman luar menjadi bersih serta rapi.

Puncak kegiatan peringatan adalah pelaksanaan upacara bendera di halaman pasar. Sebagian pedagang yang ada mengikuti upacara, katanya.

Mengakhiri bincang-bincang Nuradi mengatakan, memperingati Hari Kemerdekaan merupakan salah satu bentuk mensyukuri karuniaNya. Sebab, saat ini kita tinggal mengisi kemerdekaan dengan semangat membangun di segala bidang untuk kesejahteraan seluruh bangsa. (Ruslan Nolowijoyo).