KABAR PEMALANG – Acara halal bihalal berlangsung khidmat dan meriah di Aula Dinas Kesehatan (Dinkes) Jalan H Samanhudi, Pemalang, Senin 11 Juli.

Hadir dalam acara yang digelar keluarga besar Dinkes, Ustadz Muhajir dari Kebondalem. Ustadz yang dikenal jenaka serta kocak itu menguraikan tentang paket Ramadhan dan Halal Bihalal yang diidentikkan ibarat sebuah mur dan baut ataupun sebilah keris dan selongsongnya.

Menurut dia, halal bihalal tidak ada di Jazirah Arab, namun hanya ada di Indonesia. Halal bihalal itu sendiri menurut kamus berarti maaf memaafkan.

Menurut Ustadz Muhajir, sekarang ini terdapat fenomena yang memprihatinkan berkaitan dengan Idul  Fitri. Yakni diantaranya lupa untuk mengunjungi dan meminta maaf kepada orang tua. Tetapi justru mendahulukan berekreasi ke kebun binatang.

“Bukannya mengunjungi kakek malah menyiapkan mobil, tikar dan bekal, ngajak anak istri pergi ke kebun binatang,” katanya disambut tawa hadirin.

Diapun menambahkan, dengan adanya perilaku serta sikap  tersebut maka tidaklah heran kalau kera atau monyet di kebun binatang justru balik bertanya, ‘loh saya bukan kakeknya kok dikunjungi’. . . .!”

Lebih jauh Ustadz mennyinggung perihal pergeseran norma ditengah masyarakat kita. Hal itu bisa ditengarai dari sikap konsumtif dan sok gengsi sehingga memicu keinginan memiliki barang-barang yang belum terjangkau untuk dimiliki.

Akibatnya memaksa diri untuk mendapatkannya meski dengan menyicil, kriditan. “Karena kriditan setiap bulan harus nyicil, kalau tidak punya buat nyicil akhirnya pusing tuju keliling,wedus gembel nang suketan, utange rembel ditagih umpetan. . . . . !” (Ruslan Nolowijoyo).