Hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember seakan telah memberikan sebuah pembelajaran untuk lebih waspada serta ekstra ketat mengawasi anak-anak kita.

Di era modernitas sekarang ini lingkungan dimana anak berada memberikan pengaruh yang sangat kuat terhadap pertumbuhan fisik maupun jiwanya. 

Maka hanya ada satu formula bagi kita agar lebih jeli serta ketat mengawasi agar anak luput dari sesuatu yang sama sekali tidak kita inginkan.

Redaksi mencoba menurunkan pendapat orang tua terutama para ibu dalam sebuah sajian berikut.
Laelatul Isma, SH, MSi

Laelatul Isma, SH, MSi, Ka Perpusarda
Di era global sekarang ini seorang ibu harus ekstra ketat mengawasi  anak-anaknya, karena banyaknya kemudahan bagi anak-anak untuk mendapatkan informasi melalui buku bacaan maupun jaringan internet yang bisa diakses melalui ponsel.
.
Meski sosok ayah turut berperan dalam membina anak, tetapi anak lebih dekat dengan ibu. Karena pengaruh lingkungan sangat kuat, seyogianya ibu mendekatkan anak dengan pembelajaran agama. Karena jika aspek religinya sudah kuat anak akan bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik.**
 
Wiji Mulyati, SKM
Wiji Mulyati, SKM, Kasi PSDP Bid PKPL Dinkes
Peran ibu sangat menentukan masa depan anak. Ibu relatif cerdas dalam hal mengasuh, mendidik danmengantarkan anak mmenjadi dewasa.
Ibu senantiasa mengawasi perilaku keseharian anaknya, ketika anak melakukan sesuatu yang kurang baik maka ibu akan mengarahkannya.

Ibu sangat berperan dalam mensukseskan program pembangunan. Kepedulian para ibu terhadap kesehatan lingkungan juga tak perlu diragukan.Dalam pelaksanaan program ODF atau Stop BAB Sembarang, para ibu yang menjadi Kader Kesehatan Lingkungan (Kesling) di desanya berperan nyata sehingga program ini sukses di Kabupaten Pemalang. **
 
Marzuki, ST
Marzuki, ST, Ka SMK Texmaco
“Menurut saya, ibu adalah sosok yang sakral. Kesuksesan seorang anak terletak pada keridhoan ibu,” ungkap Marzuki di ruang kerjanya belum lama ini.

Doa dan ucapan ibu sangat diijabah (didahulukan) oleh Allah SWT.Hanya ada satu sosok ibu, maka kita harus berbakti kepada ibu.Ibu tempat share, curhat, ibu punya filing atau krendek, tahu sebelum winarah.

Sebagai anak harus berbakti kepada ibu, merawat dan tidak malu apapun keadaan ibu kita.Keluarga, negara, tanpa ibu tidak akan terwujud dalam keberhasilan.Selaigi ibu masih hidup kita harus berikan segalanya kepada ibu.**
 
Ani Susiani, SPd
Ani Susiati, SPd, Kasi TK Bidang TK-SD Dindikpora
Tugas ibu untuk menyiapkan generasi penerus yang berkualitas tidaklah ringan. Sejak masih dalam kandungan bahkan. Setelah anak bertumbuh dan mendapatkan pelayanan pendidikan di tingkat Taman Kanak-kanak (TK) – Kelompok Bermain (KB) dan Satuan PAUD Sejenis (SPS), ibu telah mengajarkan pembiasaan yang baik.

Pembiasaan yang diberlakukan meliputi kedisiplinan baik dalam mengatur jam belajar, nonton tivi, menunaikan ibadah danmenjaga kesehatan diri. Ibu juga mendampingi maupun mengawasi anak dalam melaksanakan kegiatannya. Dengan sentuhan kasih sayang seorang ibu kepribadian anak secara bertahap akan terbentuk.

Anak yang mendapat kasih sayang tulus ibu akan merasa diperhatikan, dari situlah timbul kesadaran betapa pentingnya berbakti kepada ibu.**
 
Triiwik Suyanti, SPd
Triwik Suyanti, SPd, Guru SDN 06 Pelutan
Ibu adalah guru kita yang pertama. Dari guru sekaligus ibu yang baik-lah akan lahir generasi penerus yang baik.

Dengan kasih sayang seorang ibu menjadikan kita kuat untuk menjalani kehidupan ini.
Ibu itu sosok yang serba bisa. Ibu mengatur segala urusan rumah tangga,mulai dari perbelanjaan, biaya sekolah anak-anak, kebutuhan dapur hingga urusan pentingnya gizi dan asupan nutrisi bagi seisi rumah.

Kalau saja ada universitas yang menyelenggarakan pendidikan ibu rumah tangga mungkin butuh waktu puluhan tahun untuk bisa menguasai ilmu ibu.(Ruslan Nolowijoyo).