KABAR PEMALANG – Salah satu potensi yang cukup berperan dalam upaya pengembangan pariwisata di Kabupaten Pemalang, adalah makanan khas. Sebab, keberadaan makanan khas bisa memperkuat brand image suatu daerah. Sebagai misal kalau kita mendengar kata Gudeg, tentu ingatan kita akan mengarah ke Yogyakarta. Kalau kita mendengar kue Dodol, pastilah teringat nama sebuah kota di Jawa Barat, yaitu Garut.


Hj. Isom Sudarsono
Bagaimana dengan Pemalang, apakah di kota ini terdapat makanan khas yang memperkuat jatidirinya sebagai daerah pengembangan pariwisata? Pertanyaan ini sangat mudah dijawab, di Pemalang terdapat sederet makanan khas yang telah layak ditampilkan sebagai oleh-oleh bagi wisatawan.

Sebut saja Ogel-ogel, Sirup Nanas, Kamir, Selai Pisang, Dodol Nanas, aneka olahan hasil laut dan sejumlah penganan lainnya. “Banyak sekali makanan khas Pemalang yang digemari masayarakat  dan layak dijadikan oleh-oleh,” tutur Hj Isom Sudarnoso kepada kabarpemalang.com di kediamannya Perumahan BTN Kaligelang, baru-baru ini.

Pemilik home industri Ogel-ogel itu mengungkapkan, sebenarnya makanan khas Pemalang cukup beragam dan para pengrajinnya sudah terwadahi dalam wadah paguyuban. Keberadaan makanan khas, menurut dia, cukup berperan dalam upaya pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Pemalang.

“Sebenarnya makanan khas yang ada cukup membantu pengembangan sektor pariwisata,” ujar pengrajin makanan khas yang aktif dalam Klaster Makanan Olahan itu menjelaskan.

Berkaitan dengan itu, idealnya, kata dia, dalam memperingati Hari Jadi Kabupaten Pemalang ke 440 sekarang ini keberadaan makanan khas ikut ditampilkan ke publik. “Saya heran kenapa makanan khas belum ikut ditampilkan dalam peringatan hari jadi,” ungkapnya bernada tanya.

Menurut hematnya, peringatan hari jadi sangat erat kaitannya dengan kemriahan. Nah, apa salahnya sektor makanan khas juga ikut ditampilkan sebagaimana sektor lain seperti kesenian tradisional.

“Harusnya makanan khas ikut ditampilkan seperti halnya kesenian rakyat,” pungkasnya.
 (Ruslan Nolowijoyo).