Foto by : Travel.Detik |
Tidak haya itu, kita juga
dapat menikmati pasir pantai untuk sekedar membuat bangunan mainan berupa candi-candian
atau bermain bola bersama kawan-kawan. Eh, jangan lupa juga bermain air laut bersama teman-teman
tentu akan lebih seru. Suasana itulah kira-kira yang dapat kalian rasakan jika
berkunjung ke salah satu obyek wisata andalan di Pemalang, Pantai Widuri.
Berjarak tidak jauh dari
pusat Kota Pemalang, Pantai Widuri ini memiliki lokasi yang sangat strategis untuk
menarik wisatawan lokal khususnya. Hanya butuh waktu kurang lebih 5-7 menit
saja dari Alun-alun Pemalang untuk menuju ke Pantai Widuri. Bahkan jika kita
berada di Jalan Raya Pantura Pemalang-Tegal tentu akan lebih dekat. Ancer-ancer
yang dapat menjadi patokan adalah Perempatan yang mempertemukan jalan utama Pantura
atau Jalan Prof Moh. Yamin, Jl. Yossudarso dan Jalan R.E Martadinata. Tidak
jauh dari sana terdapat makam Pagaran. Melalui Jalan Yossudarso ke arah utara
kurang lebih 1,5 km nanti baru dapat sampai di Pantai Widuri. Jangan lupa nama
desanya Widuri yah.
Seperti beberapa obyek
wisata lainnya di Pemalang, tiket masuk ke Pantai Widuri sangatlah murah hanya
Rp 1.000/orang pada hari-hari biasa. Untuk lebaran biasanya diminta Rp 5.000/2
orang bahkan kadang ada biaya tambahan parkir. Jika kalian mampir lebih sore,
biasanya gratis karena petugas dari Dinas Pariwisata yang bertugas di loket
sudah selesai bertugas dan tidak ada yang menggantikan. Bisa gitu yah, hehe.
Dalam area pantai Widuri di sana
berdiri warung-warung yang berjajar lumayan rapi. Di Warung-warung inilah
kalian dapat memesan jajanan dan minuman. Makanan dan minuman yang ada harganya
standar dan menurut masmin masih sangat manusiawi alias murah. Segelas Esteh
dihargai Rp 3.000 dan seporsi atau sepiring Tempe Mendoan diharga dengan Rp
6.000. Untuk lebih amannya lagi tidak apa-apa jika Anda sedikit latah dengan
menanyakan harga makanan sebelum memesan agar tidak kecewa nantinya. :)
Saat ini di pinggir pantai
tepatnya di bawah rindangnya pohon-pohon cemara sudah disediakan tempat duduk
dari kayu yang dapat Anda manfaatkan untuk bersantai sambil menikmati makanan
dan minuman segar. Ada beberapa stand tempat duduk yang sebenarnya kurang enak
dilihat karena dipagari dengan kertas atau spanduk-spanduk bekas. Kesannya jadi
kurang sip aja sih.
Fasilitas lain yang dapat
kalian manfaatkan adalah fasilitas untuk keperluan bilas dan buang air kecil
sudah ada toilet tetapi menurut Masmin masih kurang memadai. Untuk keperluan pengunjung
di malam hari, di sini juga sudah disediakan beberapa lampu penerangan di beberapa titik.
Gerbang WaterPark Widuri. Foto by Trave.Detik |
Masih dalam satu area di
Pantai Widuri ini juga terdapat Widuri Water Park. Bagi kalian yang datang
bersama keluarga sangat cocok untuk memanjakan putra-putri Anda dengan bermain
di Water Park tersebut. Tiketnya kurang lebih Rp 15.000/orang.
Widuri Water Park. Foto by Nice-Kids-Pemalang |
Selain itu masih di lokasi
Pantai Widuri kita dapat menjajal sirkuitnya. Korelasinya apa yah sama pantai? Hehe.
Sirkuit ini biasa digunakan untuk kejuaraan-kejuaraan Roadrace tingkat daerah maupun nasional.
Untuk kalian yang suka
kuliner laut, Di sebelah barat area Waterpark banyak warung-warung yang
menjajakan makanan-makanan seperti ikan bakar dan sejenisnya.
Nah ini dia, agar menjadi
perhatian bersama. Perlu kami sampaikan juga bahwa Pantai Widuri hampir sama
nasibnya seperti pantai-pantai di Pemalang lainnya. Masalah sampah hingga saat
artikel ini Masmin muat belum ada tindakan nyata untuk menanggulanginya.
Pasirnya penuh dengan sampah yang tidak olah dan lebih tepatnya dibiarkan saja.
Pasir Campur Sampah (update Oktober 2013) |
Di Pantai Widuri pasirnya memiliki
panjang dan luas yang tidak sebanding dengan luasnya Pantai Parangtritis di
Jogja akan tetapi soal kebersihan, Pantai Widuri sangat termaat jauh
tertinggal. Kurangnya kesadaran dari masyarakat dan tidak adanya petugas khusus
yang menangani ini masalah klasik ini akan membuat kondisi pantai semakin buruk
dan jauh dari kata indah.
Terkadang Masmin juga miris
melihat update foto-foto dari pengunjung yang dengan bangga share foto-foto di
Pantai Widuri tetapi backgroundnya pasir bercampur sampah. Miris memang, Social
Media yang seharusnya dapat kita gunakan untuk mengoptimalkan promosi wisata
malah memperkenalkan sisi minus dari apa yang tadinya ingin dibanggakan. Lah
terus apa bedanya tulisan ini Masmin? Eh sama juga yah, gapapalah biar semua
pada lihat dan dapat interospeksi. :)
Pemerintah Kabupaten
Pemalang dalam hal ini Dinas Pariwisata sudah sepatutnyalah lebih serius lagi
dalam mengelola salah satu obyek wisata kebanggaan warga Pemalang ini. Kita,
masyarakat sebagai pengunjung juga harus mulai sadar bahwa ini juga bagian dari
tanggung jawab kita bersama. Mulailah dengan langkah kecil untuk tidak membuang
sampah sembarangan.
Selanjutnya perlu
disediakannya tempat sampah. Dan untuk lebih tegas lagi perlu adanya peraturan
bagi siapa saja yang membuang sampah di area lokasi wisata dikenakan sanksi
baik berupa denda sanksi yang dapat mendidik prilaku masyarakat agar tidak
membuang sampah sembarangan. Semoga bermanfaat, amin.
Beberapa catatan khusus :
- DILARANG BERENANG DI PANTAI
- Tidak ada petugas khusus
yang menjaga keamanan pantai
- Mulai banyak pengamen
7 Komentar
Wah pengen banget nih kalo ke Pemalang mampir ke sini
BalasHapusfoto pertama sebenarnya milik saya, tapi karena tidak ada watermarknya terjadilah pencurian
BalasHapusNext time agar setiap foto diberi watermark mas karena banyak pengguna yang tidak menyematkan sumbernya. Insya Allah Kabar Pemalang untuk senantiasa menyertakan sumbernya untuk foto maupun artikel. terima kasih telah berkunjung
BalasHapusikon kota kok kotor gitu...
BalasHapusMangkane kuwi kang. Kemarin ada gerakan dr warga resik-resik 2 kali. Sempat resik yo siki wis kotor maning wong emang ra dirawat karo Dinas sing bersangkutan
HapusKoq belum diulas penginapannya, sy pasti menginap kalau berkunjung krn sy dr jogja dan pingin hunting sunset
BalasHapusSabar nggih mas
BalasHapusSilahkan meninggalkan pesan di bagian komentar. thanks